Daily Shot of Story

Halo, Pembaca! Terima kasih banyak sudah membaca blog sederhana yang tidak seberapa ini. Saya harap kalian semua terhibur atau mendapatkan hal-hal yang menyenangkan dari blog ini. Namun sayangnya ada kabar buruk. Untuk beberapa saat ke depan, sementara saya tidak bisa mengupdate blog ini karena akhir-akhir ini ada banyak sekali hal yang harus saya urus dalam hidup saya. Maaf atas ketidaknyamanan ini. Pada saat saya bisa melanjutkan blog ini, akan banyak content baru yang seru. Akan ada puisi baru dalam bahasa Indonesia. Juga akan ada lanjutan dan serial JUDGEMENT, begitu juga part terakhir dari kisah Zeke dan Singa Putih serta beberapa cerpen baru. Mohon bersabar sedikit ya. I'll be back soon!

“Ini terlalu mengerikan! Itu pasti suara monster! Kita akan mati!” kata salah seorang warga dengan histeris. “Tidak itu pasti hanya binatang buas.”, balas warga lainnya. “Tapi binatang buas macam apa yang bisa mengeluarkan suara seperti itu? Kalau memang itu binatang buas, kita tidak akan tahu kapan dia akan menyerang kota ini untuk mencari mangsa!”. Seisi ruangan penuh dengan suara perdebatan. Banyak warga yang berpikir untuk segera kabur dan meninggalkan kota ini. Ruangan balai kota dipenuhi aroma ketakutan dan kepanikan. Penasehat wali kota bergerak mendekat dan berbisik kepada wali kota. Wali kota mencoba untuk menjalankan tugasnya sebagai wali kota ini. “Malam ini, aku akan mengutus sekelompok prajurit untuk menginvestigasi sumber suara tersebut! Untuk sementara, kita tenang disini dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk.” Sekelompok prajurit bersenjata lengkap dengan pedang dan perisai bersiap di pintu gerbang kota. Kelompok prajurit ini

The presence of someone you love will fill you with many feelings and emotions. Humans are born to live together. No matter how much you like the solitude, you still need the presence of somebody else. Being alone sometimes will make you realize many things. You realize that some people are meant to exist in your life. But none of them will stay forever. Something will divide us in the end. It's either the reality and priority differences or the might of time. Being alone for some amount of time will make you realize, that the presence is very important. Your presence might fill a hole in someone else's life. The absence of the person we love will drain us. Without any notice, you will come to the point that you are no longer stand the absence of that person. You will either try harder to make that person shows up or you will find someone else to fill that hole. Some people just can't tell the difference between solitude and loneliness. Being alone doesn't mean yo

Matahari senja membuat langit menjadi jingga. Para pedagang mulai merapikan barang dagangannya. Pemotong kayu menghentikan pekerjaannya. Pengrajin mulai menggantungkan peralatan mereka dan bersiap untuk beristirahat. Rumah-rumah mulai menyalakan sumber cahaya mereka untuk malam ini. Setiap orang tua dengan lantang memanggil anak-anak mereka untuk segera pulang. Pemandangan kota kecil ini mulai terlihat seperti sebuah lautan bintang berwarna oranye. Zeke mulai menggiring kambing peliharaannya untuk masuk ke dalam kandang mereka. Ayahnya, pemilik perternakan kecil tersebut, menggantungkan topi jeraminya dan masuk ke dalam rumah mereka yang terletak dipinggir kota kecil ini. Mereka hidup sederhana dengan pemasukan yang stabil dengan menjual hasil ternak mereka. Kota kecil ini tidak terlalu ramai dengan penduduk. Di sehari-hari, setiap warga mengurusi urusan mereka masing-masing dan fokus pada masalah hidup mereka masing-masing. Namun ketika ada masalah yang menyangkut keamanan da

Sometimes I see my own feelings and emotions like music. Like a harmony of several meaningful events in my life with some important person in my life. When they mix together, there will be this sort of heat or just freezing cold breeze coming out from inside of me. The kind of feeling and emotion will be like the genre of the music. No wonder why there is a certain song for a certain feeling. It will be like a translation of this burst of emotion. Some you wish to end quicker, some you wish to just play a bit longer. There is a certain song that keep playing in my head. Sometimes when you miss someone or when you are with that special person, I think there will be like a special song, like a background music for the moment, like a soundtrack of your story. It's like when a musician wrote a song, his mind will filled with memories or wishes and hopes. That's why I listen to music almost in any given moment. I listen to music too, as I write this. It gave me so much just i

For many years your head is spinning inside. Looking around and trying to find someone to hold on to. Keep changing and deciding a new kind of man to receive the sweet spot in the corner of your world to hold you when the night gets cold. You've been dreaming about a man that can sing a perfect lullaby before you go to sleep. That kind of man did exist in every corner of your sight. The question is, "are they gonna stay and keep you breathing when the world you live in start to crumble into dust?".  You never know until you find out yourself. You keep repeating that question in your head every time you met a new man that give you the sweetness of affection. Asking around about how this man would act in many situation. Yet, you find the answer is living inside your own head. You know you never need that man-made melody in your ears. You knew that song and you heard of it many times before. The selfish mind of yours keep telling yourself what you want. But then, you

Menghancurkan mayat hingga menjadi serpihan-serpihan daging kecil dengan ledakan seperti daging cincang panggang bukanlah ide yang buruk. Salah satu solusi yang mungkin akan membuat hidupku sedikit lebih tenang. Namun ide itu terlalu absurd untuk dijalani. Dan lagi pula,                “Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau malah mau terlibat? Kau tahu aku bisa membunuhmu kapan saja bukan? Apa maumu?”, tanyaku pada Lucius sambil menyetir.                “Oh, Jack! Tenang saja! Aku hanya ingin bersenang-senang karena aku sedang liburan dan kebetulan kau adalah salah satu orang menarik yang ingin kutemui!”, jawab Lucius dengan bersemangat.                “Bersenang-senang? Bagian mana dari semua ini yang kau sebut bersenang-senang? Tunggu dulu… Dari mana kau tahu namaku? Siapa kau sebenarnya?” tanyaku curiga.                “Oh, semua orang dari tempat asalku tahu namamu! Aku salah satu penggemar beratmu! Dan tadi aku sudah memperkenalkan diriku bukan? Apa kau lupa?” jawab Luc

You will realize one thing. One day, there will be a person that will teach you how to love someone, how to sacrifice everything you had, just for the pleasure of that person. There will be a chain on your neck. The suffocation will feel like a fetish. A twisted pleasure that you afraid but you enjoyed.

Aku kembali berkonsentrasi untuk menodongkan pistolku terhadap pria yang ada di hadapanku. Meskipun aku tidak punya ketertarikan secara seksual terhadap seorang pria, aku akui bahwa dia sangat tampan dan menggoda. Aku sedikit membayangkan jika aku adalah seorang perempuan, maka aku pasti tidak akan mampu menahan diri untuk tidak jatuh ke dalam pelukannya. Ada sesuatu yang terasa sangat menggoda dan menarik dari dirinya.          “Jawab pertanyaanku! Apa yang kau lakukan disini?”, semburku.       “Aku disini khusus untuk memberimu ucapan selamat dan merayakan keberhasilanmu dalam menyelamatkan dirimu sendiri.”         “Kau melihat apa yang barusan terjadi? Beri aku satu alasan untuk tidak menembakmu sekarang juga.”          “Tidak. Tembak saja.”, jawabnya dengan penuh keyakinan dan senyuman penuh percaya diri.          Amarahku terpancing. Aku membidik kepala pria itu lalu menarik pelatuk. Peluru itu langsung bersarang di kepalanya. Aku menyaksikan darah keluar dari dahi pr

There will be a particular person that have the power over you. That person has some kind of spell or ability to make you become a masochist. A crave for the pain will rise from your belly to your brain. You will not know how or when to stop.

Jalanan ini terlihat teduh, namun tetap saja panas menyengat ini membuatku gugup. Tetapi dengan tatapan tajam aku berusaha sebisaku untuk menyembunyikan kegugupanku. Aku tak mau pria itu tahu bahwa aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Pria itu memakai seragam coklat dan topi hitam. Kumis tebal membuat wajahnya terlihat semakin mengintimidasi. Dia berdiri di samping mobilnya sembari menatapku. Kita terpisah jarak yang tak begitu jauh maupun dekat. Aku bisa melihat dengan jelas wajahnya, lehernya yang berkeringat dan tegang, serta sepucuk pistol yang tergantung dipinggangnya. Aku masih tak percaya harus berhadapan dengannya. Segala skenario serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi mulai bermunculan di dalam kepalaku. Pria itu mendadak bergerak maju. Muncul keinginan untuk segera berbalik dan berlari secepat-cepatnya. Tetapi itu hanya akan membuatku semakin terlihat bersalah. Tidak ada hal yang akan menghentikannya untuk menarik pistolnya dari pinggangnya lalu memuntah